BACALAH....

بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ *

ٱقۡرَأۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلَّذِي خَلَقَ *١ خَلَقَ ٱلۡإِنسَٰنَ مِنۡ عَلَقٍ *٢ ٱقۡرَأۡ وَرَبُّكَ ٱلۡأَكۡرَمُ *٣ ٱلَّذِي عَلَّمَ بِٱلۡقَلَمِ *٤ عَلَّمَ ٱلۡإِنسَٰنَ مَا لَمۡ يَعۡلَمۡ *٥ كَلَّآ إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَيَطۡغَىٰٓ *٦ أَن رَّءَاهُ ٱسۡتَغۡنَىٰٓ *٧ إِنَّ إِلَىٰ رَبِّكَ ٱلرُّجۡعَىٰٓ *٨ أَرَءَيۡتَ ٱلَّذِي يَنۡهَىٰ *٩ عَبۡدًا إِذَا صَلَّىٰٓ *١٠ أَرَءَيۡتَ إِن كَانَ عَلَى ٱلۡهُدَىٰٓ *١١ أَوۡ أَمَرَ بِٱلتَّقۡوَىٰٓ *١٢ أَرَءَيۡتَ إِن كَذَّبَ وَتَوَلَّىٰٓ *١٣ أَلَمۡ يَعۡلَم بِأَنَّ ٱللَّهَ يَرَىٰ *١٤ كَلَّا لَئِن لَّمۡ يَنتَهِ لَنَسۡفَعَۢا بِٱلنَّاصِيَةِ *١٥ نَاصِيَةٖ كَٰذِبَةٍ خَاطِئَةٖ *١٦ فَلۡيَدۡعُ نَادِيَهُۥ *١٧ سَنَدۡعُ ٱلزَّبَانِيَةَ *١٨ كَلَّا لَا تُطِعۡهُ وَٱسۡجُدۡۤ وَٱقۡتَرِب۩ *١٩


Syirik

Menurut al-Zabidi, syirik dari sudut bahasa bererti kufur. (Lihat Taj al-‘Arus, 7/148). Kata Ibn Faris (Mu’jam Maqayis al-Lughah, 3/265), “Huruf syin (ش), ra (ر), dan kaf (ك) adalah akar kata yang memiliki dua makna asal iaitu:
  1. Penyertaan/perbandingan dan lawan bagi bersendirian.
  2. Perpanjangan dan kelurusan
Dari makna yang pertama diambil katasyarikah iaitu sesuatu yang ada (dimiliki) oleh dua orang, tidak khusus bagi salah satunya. Dikatakan pula (شاركت فلانا في الشيء) apabila aku telah menjadi sekutu baginya. Dan dikatakan (أشركت فلانا) apabila aku menjadikannya sebagai sekutu bagimu.
Dari sudut istilah, Syeikh ‘Abd al-Rahman al-Sa’di menyebut: Syirik adalah menjadikan bagi Allah sekutu yang mana dia berdoa kepadanya sebagai dia berdoa kepada Allah, atau takut kepadanya, atau mengharap kepadanya, atau dia mencintainya sebagaimana kecintaan kepada Allah, atau dia melakukan kepadanya satu jenis daripada jenis-jenis ibadah. (Lihat al-Qaul al-Sadid fi Maqasid al-Tauhid, m. 24)
Dosa Syirik
Syirik adalah dosa besar yang paling besar. Oleh itu, ianya diletakkan sebagai dosa besar yang pertama daripada 76 dosa besar yang dihimpunkan oleh Imam al-Zahabi dalam kitabnya al-Kaba’ir. Maka jelas syirik merupakan perkara yang sangat diharamkan dalam Islam.
Firman Allah SWT:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ
Maksudnya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampunkan dosa syirik mempersekutukanNya (dengan sesuatu apajua), dan akan mengampunkan dosa yang lain dari itu bagi sesiapa yang dikehendakiNya (menurut aturan SyariatNya). Dan sesiapa yang mempersekutukan Allah (dengan sesuatu yang lain), maka sesungguhnya ia telah melakukan dosa yang besar.”
(Surah al-Nisa’: 48)
Ibn Kathir berkata: “Allah Ta’ala tidak akan mengampuni dosa syirik yaitu ketika seorang hamba bertemu Allah dalam keadaan berbuat syirik.” (Lihat Tafsir al-Qur’an al-‘Azim, 3/129). Menurut Ibn al-Jauzi, Allah tidak akan mengampuni orang yang musyrik yang mati dalam kesyirikan. (Lihat Zad al-Masir, 2/103). Ini bermaksud, jika dia meninggal dunia dalam keadaan sempat bertaubat, maka dia akan selamat daripada azab neraka.
Rasulullah SAW bersabda,
أَكْبَرُ الْكَبَائِرِ الإِشْرَاكُ بِاللَّهِ
“Dosa besar yang paling besar, adalah menyekutukan (sesuatu) kepada Allah.”
(Riwayat al-Bukhari, no. 6919)
Jenis-Jenis Syirik
Perbuatan syirik itu ada bermacam-macam jenis dan tidak semuanya mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan ada yang tidak. Walaupun kesemuanya dikira dosa besar, tahapnya tidak semuanya sama.
Imam al-Sanusi dalam al-Muqaddimat membahagikan syirik kepada enam jenis:
  1. Syirik istiqlal : Menetapkan adanya dua tuhan atau lebih yang berlainan seperti akidah Majusi yang mempercayai adanya Ahura Mazda dan Angra Mainyu.
  2. Syirik tab’id : Menyatukan tuhan daripada beberapa oknum seperti akidah Triniti agama Kristian.
  3. Syirik taqrib : Beribadah kepada sesuatu selain daripada Allah SWT dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  4. Syirik taqlid : Beribadah kepada Allah kerana mengikut orang lain.
  5. Syirik asbab : Menyandarkan satu kesan terhadap sebab tertentu yang bersifat adat seperti berpegang bahawa manusia kenyang kerana makan, dan bukan Allah SWT yang mengenyangkannya.
  6. Syirik aghrad : Beramal kerana selain daripada Allah SWT.
Bagi no. 1 – 4, seseorang itu dikira kufur secara ijmak. Bagi no. 6, ianya dikira maksiat dan tidak kufur secara ijmak. Adapun bagi no. 5, ia memerlukan perincian. Jika ianya disandarkan kepada sebab tertentu semata-mata, maka dia dikira kufur secara ijmak. Jika dia meyakini bahawa ianya memberi kesan melalui daya yang dijadikan oleh Allah kepada makhluk, dia dikira fasik dan ahli bid’ah.
Semoga penjelasan ini memberikan kita kefahaman tentang syirik dan lebih berhati-hati dalam tingkah laku kita supaya tidak tergolong dalam golongan yang mensyirikkan Allah SWT.

Syirik merupakan perbuatan yang paling dibenci oleh Allah SWT karena orang yang berbuat syirik berarti mensejajarkan Allah dengan hal lain. Dengan kata lain, orang yang syirik tidak mengakui ke-Esa-an Allah SWT, sehingga dalam hidupnya ia bergantung pada apa selain Allah Yang Maha Esa. Syirik juga berarti menyamakan Allah SMW dengan hal-hal lain.
Hukum Syirik
Syirik jelas adalah perbuatan dosa besar, terutama jika sampai keluar daripada agama Islam sehingga jelas bahwa hukumnya adalah haram. Merupakan dosa besar jika seseorang berbuat syirik terhadap Allah SWT. Jika seseorang benar-benar memiliki iman yang kuat, tidak mungkin ia berbuat sehina itu dengan menyekutukan Allah dengan apapun. Sungguh orang yang syirik adalah mereka yang sudah sangat tersesat dan tak mendapatkan petunjuk.
Orang yang berbuat syirik adalah benar-benar sudah buta mata hatinya. Padahal, Allah SWT memiliki tiga (3) kekhususan yang tidak boleh disetarakan, disejajarkan, ataupun dibandingkan dengan makhluk, benda, serta apapun yang ada di seluruh jagat raya ini. Tiga kekhususan tersebut adalah;
  • Kekhususan dalam Rububiyyah Allah
Allah adalah pencipta dari seluruh yang ada di jagat raya, yang memberikan rezeki, menghidupkan dan mematikan makhluk. Allah adalah satu-satunya yang mengatur seluruh alam semesta.
  • Kekhususan dalam Uluhiyyah Allah
Satu-satunya tujuan kita beribadah adalah hanya kepada Allah SWT. Allah adalah satu-satunya Tuhan yang berhak dan wajib kita sembah. Tiada ada yang lain selain Allah SWT, Tuhan semesta alam. Oleh sebab itu, segala bentuk ibadaha yang kita lakukan baik itu shalat wajib lima waktu, puasa, zakat, shalat sunnat, sedekah, dzikir, doa, dan lain sebagainya hanya boleh kita tujukan ke hadirat Allah SWT saja.
  • Kekhususan dalam Asma’ dan Sifat Allah
Ada 99 Asma’ Allah dan 20 sifat wajib yang harus kita ketahui, serta bahwasanya kesemua sifat itu tidaklah boleh kita persamakan dengan makhluk atau benda apapun di jagat raya ini.
Jenis – Jenis Syirik
1. Syirik Akbar
Hakikat daripada syirik akbar adalah menjadikan selain daripada Allah SWT sebagai tujuannya dalam beribadah, misalnya; memohon dan bernadzar sesuatu kepada selain Allah, takut kepada kuburan, jin, atau setan serta percaya bahwa semua itu bisa memberi bahaya. Syirik ini menyebabkan seseorang keluar daripada agama Islam sehingga jika ia meninggal dalam keadaan demikian maka akan kekal di dalam neraka.
Syirik ini menjadi penyebab keluarnya seseorang dari agama Islam, dan orang yang bersangkutan jika meninggal dalam keadaan demikian, akan kekal di dalam neraka. Macam-macam syirik akbar:

1. Syirik saat berdoa
Yakni orang yang meminta, memohon, dan memanjatkan hajatnya dalam doa dengan tujuan kepada selain Allah SWT. Padahal tiada yang kuasa mengabulkan semua doa kecuali Allah SWT. Allah SWT berfirman yang artinya;
“Dan orang-orang yang kamu seru selain Allah tiada mempunyai apa-apa meskipun setipis kulit ari. Jika kamu meminta kepada mereka, mereka tiada mendengar seruanmu, dan kalau mereka mendengar mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. (Q. S. Faathir : 13-14)

2. Syirik dalam sifat Allah
Salah satu sifat wajib pada dzat Allah SWT adalah Allah Maha Mengetahui. Segala sesuatu yang ada di jagat raya, baik yang kecil maupun besar, terlihat maupun tak nampak, Allah mengetahui kesemuanya. Ketika seseorang percaya bahwa peramal bisa melihat masa depan dan ia mempercayainya, maka itu adalah syirik.
Sama halnya kita seseorang memercayai bahwa Nabi dan Rasul mengetahui perkara-perkara ghaib yang tidak bisa diketahui oleh manusia seperti halnya Allah SWT. Padahal, sudah jelas ditegaskan bahwa sifat wajib Allah berarti hanya Allah SWT yang memilikinya. Tidak pada Nabi, maupun Rasul.

3. Syirik dalam Kecintaan
Allah itu pencemburu sehingga Ia tidak menyukai jika hama-Nya mencintai selain kepada-Nya. Baik itu orang tua, saudara, suami, istri, sahabat, pimpinan, atau siapapun. Janganlah mencintai secara berlebihan selain kepada Allah. Cinta kepada sesama mahkluk ciptaan Allah tidak boleh disetarakan apalagi kurang dibandingkan dengan kecintaan kepada Allah SWT.
Adapun firman Allah yang artinya;
“Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah, adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah.”  (Q. S. Al-Baqarah: 165).

4. Syirik dalam ketaatan
Yakni patuh dan tunduk kepada selain Allah SWT, baik itu ilmuan, ulama, atau siapapun. Tindakan seperti ini sangat mirip dengan perbuatan menyembah berhala. Adapun firman Allah SWT yang artinya;
“Mereka menjadikan orang-orang alim, dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah.” (Q. S. At-Taubah: 31).

5. Syirik khauf (takut)
Ketakutan yang dimaksud tentu adalah takut kepada selain Allah SWT misalnya takut pada mayat, kuburan, setan, dan menganggap bahwa kesemua itu bisa menyebabkan bahaya atau mudharat pada dirinya. Termasuk juga takut pada seseorang secara berlebihan sampai menyebabkan kelalaian terhadap kewajibannya sendiri. Hal ini biasa terjadi pada seorang yang bekerja dan takut pada atasannya, sampai meninggalkan shalatnya.

2. Syirik Ashghar
Merupakan semua perbuatan maupun ucapan yang oleh syara’ dinyatakan sebagai perbuatan syirik namun tidak sampai menyebabkan keluar daripada agama Islam, namun bisa menjadikan sebagai pengantar daripada dosa syirik akbar. Macam-macam syirik asghar:
  • Zhahir (nyata)
Yakni ketika seseorang mengucap sumpah atas selain karena Allah SWT. Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya;
“Barangsiapa yang bersumpah dengan selain nama Allah, maka ia telah berbuat syirik”. (H. R. Ahmad, Shahih).
Selain itu, menggunakan benda-benda atau jimat seperti gelang atau kalung yang dipakai dengan niatan sebagai penangkal bahaya atau penyakit juga termasuk dalam syirik asghar.
  • Khafi (tersembunyi)
Syirik jenis ini sumbernya berada di dalam hati seseorang, bisa saja berupa niatan semata atau memang kepercayaan namun tak ditunjukkan oleh perbuatan (hanya di dalam hari), misalnya riya’ yang tersembunyi dalam hati.

Bahaya dari Perbuatan Syirik

1. Syirik Ashghar
  • Amal ibadahnya rusak ;Sungguh rugi orang yang berbuat syirik karena sesungguhnya amal ibadah yang telah ia kerjaan menjadi rusak akibat perbuatan syiriknya. Adapun firman Allah yang artinya;
“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi) sebelummu jika kamu berbuat syirik niscaya akan terhapuslah amalanmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi”. (Q. S. Az-Zumar : 65 ).
  • Syirik asghar atau bisa juga disebut syirik kecil tetap akan terkena dampak daripada dalil-dalil mengenai perbuatan syirik sehingga orang yang berbuat hanya akan terus menumpuk dosa jika tidak segera bertaubat.
  • Menjadikan jembatan menuju perbuatan dosa besar yang tak akan termaafkan (syirik akbar).
2. Syirik Akbar
  • Merupakan perkara pertama yang diharamkan oleh Allah SWT. Firman Allah SWT yang artinya;
“Katakanlah: Rabbku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun ter-sembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menu-runkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.” (Q.S. Al-Araaf : 33).
  • Merupakan sebuah tindakan zhalim yang teramat besar yang menghancurkan seluruh amal ibadah. Allah SWT berfirman yang artinya; “Sesungguhnya syirik itu kezhaliman yang besar.” (Q. S. Luqman : 13).
  • Merupakan dosa besar yang tak terampuni oleh Allah SWT sehingga apabila meninggal dalam keadaan syirik besar, maka ia akan diharamkan untuk masuk surga. Allah SWT berfirman yang artinya;
“Sesungguhnya barang siapa menyekutukan Allah, maka pasti Allah mengharamkan jannah (surga) baginya dan tempatnya adalah neraka, dan tidak ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun.” (Q. S. Al-Maidah : 72).
  • Orang yang berbuat syirik akbar akan kekal di neraka sesuai dengan firman Allah SWT yang artinya;
“Sesungguhnya orang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.” (Q. S. Al-Bayyinah: 6).
  • Yang melakukan perbuatan syirik akbar merupakan orang-orang yang termasuk ke dalam golongan yang kotor akidahnya. Allah SWT berfirman yang artinya; “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis.” (Q. S. At-Taubah : 28).
Sumber: 
https://www.google.com/amp/s/dalamislam.com/landasan-agama/tauhid/syirik-dalam-islam/amp

No comments: