BACALAH....

بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ *

ٱقۡرَأۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلَّذِي خَلَقَ *١ خَلَقَ ٱلۡإِنسَٰنَ مِنۡ عَلَقٍ *٢ ٱقۡرَأۡ وَرَبُّكَ ٱلۡأَكۡرَمُ *٣ ٱلَّذِي عَلَّمَ بِٱلۡقَلَمِ *٤ عَلَّمَ ٱلۡإِنسَٰنَ مَا لَمۡ يَعۡلَمۡ *٥ كَلَّآ إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَيَطۡغَىٰٓ *٦ أَن رَّءَاهُ ٱسۡتَغۡنَىٰٓ *٧ إِنَّ إِلَىٰ رَبِّكَ ٱلرُّجۡعَىٰٓ *٨ أَرَءَيۡتَ ٱلَّذِي يَنۡهَىٰ *٩ عَبۡدًا إِذَا صَلَّىٰٓ *١٠ أَرَءَيۡتَ إِن كَانَ عَلَى ٱلۡهُدَىٰٓ *١١ أَوۡ أَمَرَ بِٱلتَّقۡوَىٰٓ *١٢ أَرَءَيۡتَ إِن كَذَّبَ وَتَوَلَّىٰٓ *١٣ أَلَمۡ يَعۡلَم بِأَنَّ ٱللَّهَ يَرَىٰ *١٤ كَلَّا لَئِن لَّمۡ يَنتَهِ لَنَسۡفَعَۢا بِٱلنَّاصِيَةِ *١٥ نَاصِيَةٖ كَٰذِبَةٍ خَاطِئَةٖ *١٦ فَلۡيَدۡعُ نَادِيَهُۥ *١٧ سَنَدۡعُ ٱلزَّبَانِيَةَ *١٨ كَلَّا لَا تُطِعۡهُ وَٱسۡجُدۡۤ وَٱقۡتَرِب۩ *١٩


Tuesday, December 22, 2020

Bersyukur Untuk Hidup Lebih Bahagia

Pesan pada hati, agar sentiasa memulakan hari dengan bersyukur. Sesungguhnya, syukur itu mengusir kegelisahan, menghilangkan sangka buruk, melebur takbur, meredakan marah dan menjauhkan hasad. Alhamdulillah itu bukan hanya penyudah…tetapi juga satu muqadimah.

Orang bersyukur bicaranya lunak, bahasanya lembut dan banyak tersenyum. Syukur itulah yang menjemput rezeki, ketenangan dan keberkatan dalam hidup!

Syukur menjadikan kita bahagia. Bahagia itu pastinya akan menjemput rezki di sekeliling kita. Rezki kasih sayang, kesihatan yang baik, Rezki Iman Dan Islam, Rezki Keluarga Bahagia, Rezki Senang Hati. Subhanallah, banyaknya rezki kurniaan Allah untuk kita setiap hari. Jika kita bersyukur, Allah akan tambahkan rezki kita. Lazimi zikir, ALHAMDULILLAH.

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim [14]: 7)

Ada tiga perkara yang harus kita lakukan  ketika kita menerima nikmat Allah agar kita dipandang sebagai hamba yang bersyukur kepada-Nya.

Pertama: secara batiniah kita harus mengakui telah menerima nikmat dari Allah.

Kedua: secara lahiriah kita mengucapkan syukur atas nikmat itu.

Ketiga: kita harus menjadikan nikmat itu sebagai pendorong untuk lebih kuat beribadah kepada Allah swt.

Bila ketiga perkara tersebut telah berpadu dalam diri seorang hamba, maka ia layak dikatakan sebagai hamba yang bersyukur kepada Allah.

“Sesungguhnya ada suatu kaum yang beribadah kepada Allah dengan pengharapan, yang demikian itu ibadah seorang pedagang dan ada lagi kaum yang beribadat kepada Allah kerana takut, yang demikian itu ibadat seorang hamba (budak) dan ada suatu kaum yang beribadat kepada-Nya dengan perasaan syukur, yang demi­kian itu ibadah seorang yang merdeka” (Imam Ali as, Al-Bihar 78 : 69) 55]

Syukur itu bahagia. Lihatlah dengan pandangan iman dan berlapang dada dengan rezki yang dimiliki orang lain kerna kita tidak tahu kesusahan yang Allah uji mereka. Kita hanya nampak dia senang pada pandangan kita lalu kita rasa iri hati dan sedih. Kita tak tahu apa yang disembunyikan di hati mereka dengan ujian yang Allah bagi pada mereka.

Cuba kita lihat dan nilai setiap apa yang Allah berikaan nikmat pada kita. Nescaya tak terhitung. Syukur itu perlu dididik. Moga hati menjadi lapang dan tenang. Nikmat hidup bersyukur pada Allah. Bagaimana untuk menjadikan syukur itu berbekas di hati?

5 cara untuk menjadikan SYUKUR itu sebati di hati.
1. Memperakui
Orang yang bersyukur adalah orang yang bersedia menerima qada dan qada’ walaupun suka atau tidak serta memperakui itu datangnya dari Allah
– Contoh kita dapat bonus. Alhamdulillah bonus itu Allah beri melalui majikan.
– Memperakui semua yang berlaku itu sama ada nikmat atau musibah datang dari Allah


2. Menerima
Menerima takdir Allah mengikut kadar takdir yang Allah telah susun

3. Muhasabah diri
Sentiasa memuhasabah diri.

4. Memperbaiki diri
Bila kita sedar tentang kelemahan diri kita, kita memperbaiki diri kita ke arah kebaikan.

5. Menyerah Diri Pada Allah.
Menyerahkan segalanya pada Allah.
Bila kita bersandarkan pada harta, kewangan, pangkat, ingatkan semua itu rapuh.

Moga syukur itu sentiasa melekat di hati dan menjadi sebati dalam kehidupan kita.

” Mensyukuri apa yang disaji,
Walau hanya sayur sawi,
Itulah dia nilai kekayaan hati,
Patut ditiru dan dibagi supaya makin banyak yang mengerti,
Bahawa hidup ini tidak perlu lagi diratapi,
Namun untuk dihargai apapun yang diberi.”

Kufur Nikmat

Kufur nikmat berbeda dengan empat jenis kufur yang terkandung dalam Surat Al-Baqarah ayat 6. Kufur nikmat sebagaimana keterangan Imam Al-Baghawi dalam tafsirnya Ma’alimut Tanzil tidak termasuk ke dalam empat kekufuran secara akidah: kufur ingkar, kufur juhud, kufur inad, dan kufur nifaq. 

Dengan kata lain, orang yang beriman sekalipun dapat terjerembab ke dalam sikap kufur nikmat. Orang yang beriman sekalipun dapat mengingkari pemberian Allah SWT dengan meremehkan berbagai anugerah yang ia terima misalnya. Meski pun tidak tergolong ke dalam kufur secara aqidah, kufur nikmat tidak dapat dianggap kecil. Kufur nikmat merupakan tindakan tercela yang dapat mendatangkan azab yang hebat sebagaimana keterangan pada Surat Ibrahim ayat 7: 

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ 

Artinya, 

“(Ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan maklumat, ‘Sungguh jika kalian bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu. Tetapi jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat,’” 

(Surat Ibrahim ayat 7). 

Kufur nikmat merupakan perbuatan tercela dan nista. Secara moral, pengingkaran atas kebaikan orang lain merupakan perbuatan buruk secara etis. Kufur nikmat hanya dilakukan oleh orang yang memiliki standar moral yang rendah.

 كفران النعمة لؤم أي عدم الشكر للنعمة دليل على دناءة النفس 

Artinya, 

“Kufur nikmat adalah hina, maksudnya tidak mensyukuri nikmat merupakan tanda kerendahan diri seseorang.” (Syekh M Nawawi Banten, Nashaihul Ibad, [Indonesia, Daru Ihayil Kutubil Arabiyyah: tanpa tahun], halaman 7). 

Adapun syukur atau pengakuan atas pemberian orang lain dalam hal ini nikmat Allah adalah sebuah kebijaksanaan yang lahir dari kesadaran dan kerendahan hati. Mensyukuri nikmat Allah sejatinya adalah kebutuhan makhluk karena kebaikan itu tidak berpulang kepada Allah tetapi kepada dirinya sendiri sebagai bentuk adab kepada Sang Maha Pemberi: 

 وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ  

Artinya, 

“Sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu ‘Bersyukurlah kepada Allah. Siapa saja yang bersyukur, maka sungguh ia bersyukur untuk dirinya sendiri. Tetapi siapa saja yang tidak bersyukur (kufur nikmat), maka sungguh Allah Maha Kaya, Maha Terpuji”. (Surat Luqman ayat 12). Syukur atas nikmat Allah dapat diwujudkan dengan pengakuan atas pemberian Allah dan penggunaan nikmat dan kesempatan yang Allah berikan untuk kepentingan yang berguna dan bermanfaat, terlebih untuk beribadah. 

Wallahu a’lam.


Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/120861/kufur-nikmat-dalam-al-quran

Monday, December 21, 2020

Nasihat Buat Insan Berumur 50 Tahun

 NASIHAT KEPADA YANG SUDAH BERUMUR 50 TAHUN (UNTUK DIRI SENDIRI)


1. Jangan berlebihan berhias, bersolek, dan berpakaian.


2. Jangan berlebihan makan, minum, dan berbelanja barang yang kurang diperlukan untuk mendukung amal salih.


3. Jangan berkawan dengan orang yang tidak menambah iman, ilmu, dan amal.


4. Jangan gelisah, berkeluh kesah dan kesal dengan kehidupan sehari-hari. Selalu penuhi diri dengan rasa sabar dan bersyukur.


5. Perbanyak doa mengharap keredhaan Allah agar Husnul Khatimah dan dijauhkan dari Su'ul Khatimah.


6. Tambahkan ilmu agama, perbanyak mengingat kematian, dan bersiap menghadapinya.


7. Siapkan wasiat dan lakukan pembahagian harta.


8. Kerapkan menjalin silaturrahim dan merapatkan hubungan yang renggang sebelumnya.


9. Minta maaf dan berbuat baik terhadap pihak yang pernah dizalimi.


10. Tingkatkan amal soleh terutama amal jariah yang dapat terus memberi pahala dan syafa'at setelah kita mati.


11. Maafkan kesalahan orang kepada kita walau seberat apapun kesalahan itu.


12. Bereskan segala hutang yang ada dan jangan buat hutang baru walaupun untuk menolong orang lain.


13. Berhentilah dari semua maksiat samada mata, tangan mulut, dan telinga. 


14. Berbaik sangka lah kepada Allah atas segala sesuatu yang terjadi dan menimpa.


15. Penuhi terus hati dan lisan kita dengan istighfar & taubat untuk diri sendiri, orang tua, dan semua orang beriman, di setiap saat, waktu dan keadaan.


Semoga bermanfaat bagi kita semua, walaupun ANDA BELUM MENCAPAI usia 50 tahun, kerana...


KEMATIAN TIDAK MENGENAL USIA

Saturday, December 12, 2020

PERINGATAN UNTUK WANITA BERGELAR ISTERI

 

👉 Urusan pertama yang ditanyakan pada hari akhirat nanti ialah mengenai solat dan mengenai urusan suaminya (apakah ia menjalankan kewajipannya atau tidak). 


 👉Apabila wanita itu lari dari rumah suaminya, maka tidak diterima solatnya sehingga kembali ia dan menghulurkan tangannya kepada suaminya (meminta ampun). 


👉Mana-mana perempuan yang memakai bau-bauan kemudian ia keluar melintasi kaum lelaki ajnabi agar mereka tercium bau harumnya maka dia adalah perempuan zina dan tiap-tiap mata yang memandang itu adalah zina. 


👉Sebaik-baik wanita ialah tinggal di rumah, tidak keluar kecuali atas urusan yang mustahak. Wanita yang keluar rumah akan dipesonakan oleh iblis. Sabda Nabi s.a.w., “Perempuan itu aurat, maka apabila ia keluar mendongak syaitan memandang akan dia.” 


👉Haram bagi wanita melihat lelaki sebagaimana lelaki haram melihat wanita yang halal nikah (kecuali dalam urusan menuntut ilmu dan berjual beli). 


👉Tidak harus seseorang manusia sujud kepada manusia dan jika diharuskan, maka akan aku perintahkan semua kaum wanita sujud pada suaminya kerana membesarkan dan memuliakan hak-hak suami mereka. 


 👉Wanita yang menyakiti hati suaminya dengan lidahnya pada hari Qiamat nanti Allah jadikan lidahnya sepanjang 70 hasta kemudian diikat ke belakang lehernya. 


🌹“Aku lihat api neraka, tidak pernah aku lihat seperti hari ini, kerana ada pemandangan yang dahsyat di dalamnya. Telah aku saksikan kebanyakan ahli neraka ialah wanita.” Rasulullah s.a.w. ditanyai, “Mengapa demikian Ya Rasulullah?” Jawab Rasulullah s.a.w. “Wanita mengkufurkan suaminya dan mengkufurkan ehsannya. Jika engkau berbuat baik kepadanya seberapa banyak pun dia masih belum rasa berpuas hati dan cukup.” 


 🌹“Kebanyakan ahli neraka adalah terdiri dari kaum wanita.” Maka menangislah mereka dan bertanya salah seorang daripada mereka, “Mengapa terjadi demikian, adakah kerana mereka berzina atau membunuh anak atau kafir?” Jawab Nabi s.a.w. “Tidak, mereka ini ialah mereka yang tidak bersyukur akan nikmat suaminya, sesungguhnya tiap-tiap seorang kamu adalah dalam nikmat suaminya.” 

   

Wajib bagi wanita: 

a. Mengekalkan malu pada suaminya. 

b. Merendahkan (menundukkan) mata ketika berpandangan. 

c. Mengikut kata-kata dan suruhannya. 

d. Dengar dan diam ketika suami berkata-kata. 

e. Berdiri menyambut kedatangannya.

f. Berdiri menghantar pemergiannya. 

g. Hadir bersamanya ketika masuk tidur. h. Memakai bau-bauan yang harum untuk suaminya. 

i. Membersihkan dan menghilangkan bau mulut untuk suaminya. 

j. Berhias ketika hadirnya dan tinggalkan hiasan ketika tiadanya. 

k. Tiada khianat ketika tiada suaminya. 

l. Memuliakan keluarga suaminya. 

m. Memandang pemberian suaminya yang kecil sebagai besar dan berharga. 

n. Ketahuilah, syurga dan neraka bagi seorang wanita itu bergantung pada redha atau tidaknya suami padanya.